Man O’ War dapat Blizzgamers temukan di toko-toko online atau retail Razer dengan harga yang dipasarkan mulai dari 2 juta rupiah. Tentu dengan harga yang ditawarkan, Razer mengarah pasar menegah ke atas. Untuk ukurannya sendiri, Man O’ war boleh dibilang jumbo size. Cukup untuk menutupi telinga, bebas noise (jadi kamu bisa fokus ke dalam game).
Razer mempunyai deretan Headset mulai dari Tiamat yang menjanjikan 7.1 Surrond sound (walau terkesan kurang saat kita gunakan) atau Blackshark yang terlihat seperti pilot helikopter. Razer juga berupaya keras menyajikan varian dari Kraken untuk fans mereka.
Lalu, apa yang membuat Razer Man O’ War berbeda? Razer mencoba menghadirkan wireless Headsetdengan desain elegan dan tambahan fitur LED chroma light pada kedua sisinya. Namun ada poin yang membuat Headset ini terasa kurang dengan harga yang ditawarkan.
Build Quality adalah poin utama yang memberatkan penilaian pada Razer Man O’War. Terlihat plastik yang digunakan tidak tahan benturan dan akan mudah rusak jika terjatuh (jadi pastikan kamu menjaga headset kamu dengan baik).
Walau Man O’ War menggunakan teknologi wireless. Kami sempat tidak percaya bahwa kualitas suara yang dihasilkan tetap terjaga dengan baik.
Dan ketahanan baterai sekitar 7 jam pemakaian hardcore adalah nilai plus untuk Razer Man O’War. Satu yang tidak bisa dilewatkan adalah microphone yang terpasang pada Man O’ war. Mic tersebut sangat mudah disesuaikan seperti desain mic kompetitor mereka SteelSeries Siberia. Terlebih lagi suara yang dihasilkan sangat jelas dan jernih.
Jangan lupa juga untuk menggunakan Synapse 2.0 dan Razer Surround Pro. Karena program tersebut akan memompa kinerja Razer Man O’ War dan memberikan kamu kemudahan dalam perawatan headset.
Kesimpulannya Razer Man O’ War kurang pas untuk harga yang ditawarkan. Karena build quality kurang baik. Tapi tetap menjadi pilihan wireless headset yang bagus untuk kamu yang tidak ingin dipusingkan dengan susunan kabel.